Monday 22 February 2016

Kisah 1

entah mengapa, kisahku di transportasi umum masih ku ingat saja.
ada beberapa yang berbicara padaku secara tiba-tiba.
bukan pembicaraan tak bermakna.

kisah pertama :
aku sedang menaiki angkutan kota menuju stasiun kereta.
aku duduk dipojok bangku dekat kaca belakang angkutan kota.
di depanku ada ibu, dari raut wajahnya sepertinya 5 tahun lebih tua dari mama.
aku sedang diam, menatap ke arah angkutan yang sedang berjalan.

ibu itu bersama temannya ngobrol tentang tetangganya.
terlihat memang ibu itu ibu-ibu yang aktif bicara.
bukan ibu yang diam dirumah.

beberapa saat kemudian,
tiba-tiba ibu itu bertanya kepadaku dengan senyum ramahnya,



"masih sekolah?"
"udah kuliah bu"
"ohh .. mau kemana? ketemu pacarnya ya?"
"haha ngga bu, ketemu ade."
"oh emang adenya dimana?"
"nunggu di ciputat bu, mau pergi ke dokter"
"iyaa kuliah yang benerr, yang tinggi, abis itu kerja,
sekarang mah ga susah kalo udah sarjana dan dapet kerja,
jangan cepet-cepet mau nikah, sekarang tuh banyak artis yang nikah muda,
eeeh ujung-ujungnya cerai, karena terlalu muda, belum siap apa-apa,

(ibu itu diam sejenak, mugkin untuk bernafas, aku hanya mengangguk dan nyengir,
lalu ibu itu lanjut bicara)

"kamu cantik neng, belajar yang bener ya, semoga cepet lulus, dapet jodoh yang baik,
mapan, (doa-doa lainnya). ibu ngomong gini karena neng udah kaya anak sodara ibu."

(ibu itu kenapa ya? dia tidak jahat)
dia bersama temennya pamit kepadaku dan turun lebih dulu,
di pasar ciputat.

"(aku tersenyum sambil mengangguk dan berkata"terima kasih bu, iya")

untuk informasi, saat itu aku memang lagi berfikir bagaimana aku ke depan,
teman spesial yang aku sayang sudah tidak memberi kabar,
padahal aku sudah berharap besar,
disamping itu, melihat tugas kuliah yang numpuk,
membuat bendara putihku siap-siap kukibarkan.
kalo kamu jadi aku, tersentakkah kamu akan pembicaraan itu?

No comments: