Wednesday 15 November 2017

Manusia dan Hewan

Ada ilmuwan yang pernah berkata, manusia memiliki naluri ingin diakui.
Baik pengakuan keberadaannya atau pengakuan lain, yang jelas manusia perlu jujur akan hal itu.
Ada juga yang pernah menyebutkan manusia juga termasuk golongan hewan.
Menanggapi kedua pernyataan itu, aku ingin mengutarakan pemikiranku.

Manusia dan hewan memiliki kegiatan yang sama. Sama sama tumbuh dan berkembang biak. Sama sama memiliki organ yang jelas. Indra. Dan sama sama bergerak.

Namun ada perbedaan diantara keduanya.
Manusia memiliki keinginan lebih. Tidak cepat puas. Ingin melakukan suatu perubahan dalam hidupnya. Terus berpikir, bagaimana jika begitu bagaimana jika begini. Dan kadang merasa memiliki kedudukan tinggi diantara makhluk lainnya tanpa peduli dan menggunakan hati. Manusia butuh pengakuan. Bukan hanya sekedar sebuah sistem. Melainkan kenyataan.

Hewan selama hidupnya melakukan kegiatan tanpa memikirkannya. Hewan akan mencari makan ketika dia butuh makan. Hewan akan berproduksi ketika dia merasa birahi. Hewan tidak akan berubah daerah jelajah ketika dia sudah membuatnya. Hewan tidak akan mengganggu apabila tidak diganggu. Hewan akan melakukan kebiasaannya tanpa merasa bosan. Hewan memiliki rasa tapi tidak memikirkan dampak apa apa.

Jadi apabila ada berita hewan menyerang manusia. Dan bukan hewan yang diadili. Apa yang bisa dilakukan hewan setelah diadili? Tidak ada. Perilakunya akan sama. Jika mungkin ada trauma, maka akhirnya akan mati, hewan tak siap bertahan hidup.

Selain itu, menyerang pasti bukan serta merta niat hewan ingin membunuh. Melainkan karena merasa terganggu. Atau memang karena merasa itu daerah jelajahannya. Tempatnya hidup dan mencari makan.

Lalu menanggapi berita manusia mengasih makan hewan dan bahkan manusia mengasih miras ke hewan. Akupun berpikir apa maksud dari semua itu? Pengakuan seperti apa yang ingin ditunjukan manusia jenis itu? Ya tidak lain karena merasa memiliki kedudukan tinggi diantara makhluk lainnya. Hanya karena diberikan 1 kelebihan. Akal. Lantas manusia tersebut lupa memakainya.

Melihat sosial media yang semakin marak dikonsumsi. Sebagai media informasi kehidupan pribadi. Terlalu banyak efek yang ditimbulkan. Manusia menjadi memiliki keinginan tambahan. Ingin terlihat hidupnya seru. Ingin terlihat gaul. Ingin terlihat kece. Ingin terlihat susah. Ingin terlihat bekerja keras. Dann lain sebagainya. Sehingga lifestyle menjadi tujuan hidupnya setiap hari.
Sampai sampai lupa. Kalo kehidupan sosial bukanlah soal menunjukkan. Tapi soal memberikan dan menerima. Soal kasih dan sayang. Tidak bisa hidup jika tidak ada satu diantaranya. Tidak bisa hidup tanpa makhluk lainnya. Jangan ulangi lagi. Hewan itu makhluk lain yang perlu dikasihi.

No comments: