Thursday, 4 January 2024

Tanggal 1 Januari pagi,
Ketika mencuci piring, terlintas dalam benakku, syukur atas berkat-Nya yang dilimpahkan pada keluarga ku di akhir bulan Desember, yaitu voucher belanja. Pagi hari di tanggal 1 awal tahun, dibuka dengan haru, penuh suka cita. Awal bulan yang biasa ku isi dengan bayar-bayaran dan belanja bulanan, kini Engkau ringankan. Sehingga ku bisa belanja keperluan sendiri, yang ku tunda-tunda. Tersenyumkah Engkau? Karena ku rasakan hangat dan bahagia. 

Sore harinya, ku memutuskan untuk keluar dan bertemu orang-orang. Tidak dipungkiri, ini rong-rongan hati yang sudah lama tidak ku ikuti. Manusia memang tidak bisa hidup tanpa bersosialisasi. Haha. Bercakap atau bahkan hanya menjadi pendengar saja, diriku merasa terisi. Memang tidak ada yang bisa mengalahkan interaksi langsung antar manusia.
Tanggal 5 Januari pagi,
Ku berangkat jam set 10, ditengah cuaca yang teduh, beraktifitas karena inilah rutinitas. Memasuki rumah murid, melihat ia masih selonjoran dibangku sambil menonton tv. Ku rasakan, hawa liburan masih ada hinggap di tubuh mereka. Hahaha. Kegiatan mengajar kakak beradik ini tidak menggebu tidak juga sendu. Benar benar flat. Suhu, kelembaban pagi ini mendukung tubuh kami bergerak lamban, bahkan cenderung ingin rebahan.

Kelas usai, opung (nenek) nya datang menghampiriku yang sedang bersiap-siap pulang. Sambil membawa kotak makanan, Nenek duduk, membungkus dan memberikannya padaku. Aku memulai percakapan, bertanya seputar opung (kakek) yang sedang ke rumah sakit. Nenek bercerita kondisi kakek. Aku menikmati obrolan nenek tentang pandangan hidup di usia tua. Mengingatkan ku akan kematian yang tidak membawa apa-apa, selain alamat tempat kembali, pulang. Sudahkah kau tau tempatnya?

Ojek online yang ku pesan sudah datang. Aku berjalan keluar, diantarkan oleh nenek diikuti kakak beradik yang ku ajar. Nenek bertanya kepadaku "Mba fildzah kelahiran tahun berapa?" , "94 opung" jawabku. "Wah masih muda, anak opung paling kecil kelahiran 88, opung bilang sama dia tenang ajah kalau emang udah jodohnya pasti akan ketemu" . Aku terdiam. Ini pasti kerjaanmu kan Tuhan? . Tidak, tidak ada briging, nenek tidak membahas itu tadi, tidak juga ku mulai percakapan tentang itu. Aku pun merespon omongan nenek sambil tersenyum "waaah opung, itu menenangkan sekali" . Kami bersaliman. Nenek membalas senyumanku, sambil berkata "kapan-kapan mau deh main ke rumah mba fildzah" , dengan cepat ku respon "iya ayo opung main". Aku menaiki motor, dan melambaikan tangan, pamit pulang. Lagi-lagi Engkau menasihatiku, menenangkanku, melalui orang-orang random sebagai perantara-Mu. Memang tidak ada kekasih yang lebih romantis, selain Kamu.
Tanggal 31 Desember 2023,
Aku keluar rumah jam 9 pagi. Memilih untuk produktif, datang ke daerah Senayan, menemani bermain anak-anak. Alias kerja. Berjalan sendiri membawa ku ke dalam kesadaran. Memandang orang lalu lalang, sekaligus wajah-wajah dengan berbagai perasaan. Sesekali bertukar senyum sapa ketika berpapasan mata, dengan para security yang bertugas menjaga. Menghirup udara, memandang gedung berlatar langit mendung. Melangkah dengan penuh syukur, sambil berpikir, apakah orang-orang melihat apa yang sedang kulihat? (Haha seperti mengutip film Into the Wild.) 

Lalu, aku pulang sampai rumah jam set 8 malam. Lelah. Merasakan tubuh lemah, karena lagi-lagi aku berulah. Haha. Alhasil keinginan untuk ikut berkumpul merayakan tahun baru tidak terwujud. Berbaring, menikmati otot-otot yang merenggang, dan terlelap.



Tanggal 1 Januari 2024,
Jam 00. Kembang api pergantian tahun membangunkanku. Akupun bergerak keluar, memandang langit diisi gemerlap kilau beriring dentuman. Tidak lama, lalu ku mengecek handphone, dilanjut memasak mie instan rebus dengan isian wortel dan sawi. Begitu sederhana. Namun aku suka. Ditambah aktifitas bersin-bersin sehabis makan dan mencuci piring. Haha 

2023 berganti menjadi 2024. Terima kasih Tuhan atas segala perhatian, kasih sayang. Kalau bukan Engkau, siapa lagi yang mengirimkan orang-orang random di setiap fase kehidupan. Semoga Tahun ini ku dapat menemukan jawaban dari rasa ' tidak ingin sendiri ' yang kau titipkan, mohon bimbingan. 🙏