Wednesday, 21 September 2016

Beginikah trauma?

Pagi ini perasaanku tidak enak.
Awalnya aku pikir karena bawaan badanku.
Aku berangkat cukup siang hari ini. Jam 8 lewat.
Rutinitas sawangan-pondok gede.
Akhir akhir ini ada sedikit masalah dengan kondisi badanku.
Yang sekaligus menumbuhkan suatu dilema dalam diriku.
Oke lanjut yah..
Seperti biasa, aku naik angkot menuju ciputat, lalu disambung naik bus kota.
Perjalanan menuju ciputat lancar.
Setibanya aku diciputat dan naik bus kota, perjalanan terhambat. Macet.
Aku masih mengira dengan penuh harap kemacetan usai di UIN.
Ternyata kerumunan mobil dan motor masih padat berbaris melewati UIN.
Sungguh perasaanku kala itu sangat teramat berbelit emosi.
Aku kesal dengan keadaan dan kesal dengan aku (Jika kalian membaca dari awal kalian akan mengerti).
2 jam lebih aku baru sampai pasar jumat.
Rasanya aku mau pulang ke rumah.
Namun ku urungkan, sesuai hasil perdebatan pemikiran di otakku.
Aku tiba dilokasi jam set12. Telat 1 jam set dari jadwal. Aku tidak di setrap atau dicaci.
Tapi aku menyetrap diriku sendiri. "Fildzah kamu belom disiplin."
Jam kerja selesai jam 1.
Diluar hujan.
Tidak bawa payung maupun jas hujan.
Aku menunggu hujan. Tanpa kesal.
Ketika hujan cukup reda, aku berjalan mencari angkutan.
Ya sedikit kebasahan.
Aku menaiki 2 kali angkot 1 kali bus kota 1 kali angkot lagi.
Seturunnya aku dibus kota.
Aku tersadar aku kecopetan.
Kronologisnya lain kali aku ceritakan.
Perasaanku campur aduk saat ini.
Aku sempat gemetar lemas saat itu.
Dompetku hpku aman. Tapi tempat pensil jahitku hilang.
Walau nominal masih relatif sedikit, perasaan ini..
Traumakah? (Bertanya sendiri)

2 comments:

@musleyranah said...

Seus, tau rasanya kok cyin...yang sabar ya insya Allah rejekimu melebar...Aamiin

Fldzhsyh said...

Amin amin ya Rabbal Alamin ya seus @musleyrIP