Tuesday, 20 January 2015

Buku angkat bicara

zaman terus berkembang
begitu pun tangan
mulai malas menulis
lebih memilih mengetik

akhirnya, buku angkat bicara
"wahai tangan, mengapa kau tak lagi pertemukan aku dengan si biru, hitam dan merah?"
"wahai tangan, mengapa kau tak lagi untai setiap kata mu disetiap halamanku?
"wahai tangan, sungguh ku merasa berguna dan bahagia menjadi aku yang dulu, 'si penyimpan rahasia'"
aku tak sanggup untuk berkata-kata
"maaf, mungkin karena aku terbiasa"

Cerita 20.1.2015

Seperti mimpi, kemarin ada hari bahagia
bertemu dua dewi nan cantik jelita (kanan : dewi petunjuk jalan, kiri : dewi fortuna)

hari itu kami bercerita bersama dewa pelopor (kiri belakang)
mengutarakan cerita hati masing-masing. dan kami rasa sama. di bus pariwisata suatu kata tercetus alumni hati dan drop out hati.hingga sore pun tiba.

kemudian kami resmikan institut alumni hati disana, bersama kue cubit, martabak dan teh hangat kami tetapkan rektor dan petinggi lainnya. dengan double profesi yakni juga sebagai mahasiswanya.
aku senang bertemu mereka, para dewa dewi dengan sayap kuatnya. Dewa dewi yang aku yakin mampu sentuh awan dilangit dimanapun mereka. Sebentar lagi masing-masing dari kami akan torehkan cerita, mungkin buat anak cucu kami atau bangsa dan dunia. Bersama aliran air, nafas, hembusan angin dan detakan denyut jantung aku sertakan engkau Tuhan Yang Maha Esa. Dampingi aku dan mereka. Amin