Sunday, 22 April 2018

Peduliku pada siang malam
Ada pagi lebih dulu mendatangkan matahari
Dan petang melukis senjanya sendiri

Menungguku sehabis hujan
datang pelangi
Hei kau tau
Isyarat cahaya berseru-seru

Berpikirku mengapa berbaris mengapa
Sedang jawaban mereka tidak berujung jua
Aku hanya ingin dekat dengan-Mu
Dekap aku
Cantik
bukan juga aku
Pagi
Akankah dia menyambutku

Cantik
mereka sudah bergerumun
Suara
Akankah dia memanggil namaku

Tidak juga kata bisa merayu
Ketika bertemu semua tau
Cantik
mereka mau kamu